Selamat bergabung di blog kami

Kamis, 19 Mei 2011

PRODUK DOMESTIK BRUTO

Posted by Admin 04.38, under | No comments

4.2. PRODUK DOMESTIK BRUTO
Salah satu ukuran pertumbuhan ekonomi dapat dilihat dari PDB (Produk Domestik
Bruto). Produk Domestik Bruto adalah produk barang dan jasa total yang dihasilkan
dalam perekonomian suatu negara di dalam masa satu tahun. PDB didalamnya
merupakan pendapatan faktor produksi milik bangsa Indonesia yang berada di dalam
negeri ditambah milik bangsa asing di dalam negeri. PDB menurut harga berlaku, nilai barang dan jasa dihitung berdasarkan pada tahun
yang bersangkutan, yang berarti termasuk kenaikan harga-harga. Sedangkan menurut
harga konstan, nilai barang dan jasa yang dihasilkan dihitung berdasarkan pada tahun
dasar tertentu, cara perhitungan atas dasar harga konstan ini menghilangkan pengaruh
inflasi yang dikatakan menunjukkan nilai riil (nyata).
PDB dapat dipahami melalui cara penghitungan pendapatan nasional seperti berikut
dibawah ini (Suseno Triyanto, 1983, hal.16)

GNP = GDP + F
NNP = GNP – D
NI = NNP – Nit
Dimana:
GNP : Produk nasional bruto = PNB
GDP : Produk domestic bruto = PDB
NI : Produk nasional neto = PNN
F : Pendapatan neto terhadap luar negeri atas faktor-faktor produksi, yaitu selisih
antara pendapatan orang-orang Indonesia yang bekerja di luar negeri dan orang
asing yang bekerja di Indonesia.
D : Penyusutan
Nit : Pajak tak langsung neto, yaitu selisih antara pajak tak langsung dengan
subsidi.
NI : Pendapatan nasional (Y)
Jika ketiga persamaan tersebut digabungkan, akan didapat persamaan sebagai berikut:
GDP = NI + Nit + D – F
Kenaikan pendapatan perkapita mungkin menaikkan standar hidup riil masyarakat.
Bisa terjadi bahwa sementara pendapatan riil perkapita meningkat, akan tetapi konsumsi
perkapita menurun. Meningkatnya pendapatan masyarakat akan mengakibatkan tingkat
tabungan meningkat. Hal ini akan menjadikan salah satu bentuk akumulasi modal melalui
tabungan masyarakat yang pada akhirnya akan digunakan pemerintah dalam membiayai
pembangunan di negaranya.
Christopher Pass dan Bryan Lowes mengemukakan GDP (Gross Domestic Product)
[Produk Domestik Bruto/PDB] yaitu total nilai uang dari semua barang (Goods), jasa
(Service) yang diproduksi dalam suatu perekonomian selama satu tahun.

Teori Pertumbuhan Ekonomi Harrod-Domar

Posted by Admin 04.36, under | 2 comments

4.1.2.3. Teori Pertumbuhan Ekonomi Harrod-Domar
Harrod-Domar mengemukakan syarat-syarat yang diperlukan agar pertumbuhan
ekonomi dapat tumbuh dan berkembang dengan mantap atau steady growth dalam jangka
panjang di dalam pertumbuhan mantap semua variabel seperti output, tabungan,
investasi, dan kemajuan teknologi, masing-masing tumbuh secara konstant atau pada laju
yang lurus secara eksponensial ( Jliingan, 1993, hal.377).
Peranan pembentukan modal menurut Harrod-Domar tetap perlu ditekankan dalam
menciptakan pertumbuhan ekonomi, karena menurutnya pembentukan modal dipandang
sebagai pengeluaran yang akan menambah kesanggupan suatu perekonomian untuk
mengahasilkan barang-barang maupun sebagai pengeluaran yang akan menambah
permintaan efektif masyarakat. Supaya perekonomian tersebut tumbuh, maka diperlukan
investasi-investasi sebagai tambahan stok kapital. Hubungan antara stok kapital (K)
dengan output total (Y) merupakan hubungan ekonomi secara langsung, biasanya disebut
COR (Capital Output Ratio). Misalkan kita membutuhkan tiga modal untuk
menghasilkan kenaikan output nasional sebesar Rp.1, maka artinya setiap pertambahan
bersih terhadap stok modal akan mengakibatkan kenaikan output total sesuai dengan
perbandingan (Ratio) modal output tersebut.
Jika kita menetapkan COR=K, rasio kecenderungan menabung (Marginal
Propensity to Save/MPS) atau S yang merupakan proporsi tetap dari output total (Y) dan
investasi ditentukan oleh tingkat tabungan maka secara sederhana dapat disusun
pertumbuhan ekonomi sebagai berikut:
1. Tabungan (S) merupakan suatu proporsi (s) dari output total (Y) sehingga:
S = s . y
2. Investasi (I) didefinisikan sebagai suatu perubahan stok modal yang
dilambangkan dengan K sehingga: I = K

Teori David Ricardo

Posted by Admin 04.35, under | No comments

4.1.2.2. Teori David Ricardo
Menurut Ricardo, peranan akumulasi modal dan kemajuan teknologi adalah
cenderung meningkatkan produktifitas tenaga kerja artinya bisa memperlambat
bekerjanya “The Law Of Deminishing Return” sehingga akan memperlambat penurunan
tingkat hidup (Lincoln Arsyad, 1997, hal.55).
Ricardo menyatakan bahwa proses pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh
beberapa faktor, yaitu:
1. Sumber daya alam (dalam arti tanah) sebatas jumlahnya.
2. Jumlah penduduk menyesuaikan diri dengan tingkat upah, di atas atau di bawah
tingkat upah alamiah.
3. Kemajuan teknologi selalu terjadi.
4. Sektor pertanian dominan
Menurut David Ricardo, di dalam masyarakat ekonomi terdapat tiga golongan
masyarakat yaitu golongan kapitalis, golongan buruh, dan golongan tuan tanah.
Golongan kapitalis adalah golongan yang memimpin produksi dan memegang peranan
yang penting karena mereka selalu mencari keuntungan dan menginvestasikan kembali
hasil pendapatannya dalam bentuk akumulasi kapital yang mengakibatkan naiknya
pendapatan nasional lebih besar lagi. Golongan buruh dikatakan bahwa golongan ini
tergantung pada golongan kapitalis dan merupakan golongan yang terbesar dalam
masyarakat. Sedangkan Golongan tuan tanah adalah mereka yang hanya menerima sewa
saja dari golongan kapitalis atas sereal tanah yang disewakannya (Abdul Hakim, 2002,
hal. 68).
4.1.2.3. Teori

Teori Adam Smith

Posted by Admin 04.33, under | No comments

4.1.2. Teori Pertumbuhan Ekonomi Klasik
4.1.2.1. Teori Adam Smith
Adam Smith menyatakan bahwa proses pertumbuhan ekonomi dalam jangka
panjang secara sistematis ada dua aspek, yaitu:
A. Pertumbuhan Output Total
1. Sumber alam yang tersedia (masih diwujudkan sebagai faktor produksi tanah).
Menurut Smith, sumber daya alam yang tersedia merupakan wadah paling
mendasar dari kegiatan produksi suatu masyarakat. Jumlah sumber daya alam
yang tersedia merupakan batas maya bagi pertumbuhan perekonomian, maksudnya jika
sumber daya ini belum digunakan sepenuhnya, maka jumlah penduduk dan stok modal
yang ada memegang peranan dalam pertumbuhan output.
2. Sumber insani (jumlah penduduk).
Sumber daya insani mempunyai peranan pasif dalam proses pertumbuhan output.,
Jumlah penduduk akan menyesuaikan diri dengan kebutuhan akan tenaga kerja dari suatu
masyarakat.
3. Stok barang modal
Stok modal menurut Smith merupakan unsur produksi yang secara aktif
menentukan tingkat output. Peranannya sangat sentral dalam proses pertumbuhan output,
sehingga jumlah dan tingkat pertumbuhan output tergantung pada laju pertumbuhan stok
pengaruh stok modal terhadap tingkat output total bisa secara langsung dan tidak
langsung. Pengaruh langsung, maksudnya adalah karena pertambahan modal akan
langsung meningkatkan output, sedangkan pengaruh tidak langsung maksudnya adalah
peningkatan produktifitas perkapita yang dimungkinkan karena adanya spesialisasi dan
pembagian kerja yang semakin tinggi.
B. Pertumbuhan Penduduk.
Menurut Smith yang sangat menentukan jumlah penduduk pada suatu masa tertentu
adalah tingkat upah pada saat itu. Jika tingkat upah yang berlaku lebih tinggi dari pada
tingkat upah subsisten (tingkat upah yang hanya cukup untuk hidup pas-pasan), maka
jumlah penduduk akan meningkat. Smith juga menyatakan bahwa tingkat upah
ditentukan oleh stok kapital dan tingkat pertumbuhan output. Oleh karena itu jumlah
penduduk akan meningkat atau menurun tergantung pada stok modal dan tingkat
pertumbuhan ekonomi pada suatu masa tertentu (Abdul Hakim, 2002, hal. 67).

Teori Pertumbuhan Rostow

Posted by Admin 04.31, under | No comments

4.1.1. Teori Pertumbuhan Rostow
Proses pembangunan ekonomi menurut Rostow dapat dibedakan ke dalam lima
tahap, yaitu masyarakat tradisional, tahap prasyarat untuk tinggal landas, tahap
tinggal landas, menuju perubahan keadaan ekonomi, sosial dan politik yang terjadi.
Menurut Rostow, pembangunan ekonomi bukan hanya perubahan struktur ekonomi
suatu negara yang ditujukan oleh peranan sektor pertanian dan peningkatan peranan
sektor industri saja, tetapi juga menyangkut perubahan struktur yang lainnya di dalam
masyarakat. Perubahan tersebut misalnya kemampuan masyarakat untuk menggunakan
penemuan baru tersebut adalah memodernisasi cara produksi, dan harus didukung pula
dengan adanya kelompok masyarakat yang menciptakan tabungan dan meminjamkannya
kepada wiraswasta yang inovatif untuk meningkatkan produksi dan menaikkan
produktifitas.
Rostow tidak yakin akan kebenaran pandangan bahwa pembangunan akan dapat
dengan mudah diciptakan hanya jika jumlah tabungan ditingkatkan sehingga akan
mengakibatkan tingkat investasi tinggi dan akhirnya akan mempercepat petumbuhan
ekonomi yang dicerminkan oleh kenaikan pendapatan nasional. Menurunnya kenaikan
investasi hanya mungkin tercipta jika terjadi perubahan dalam struktur ekonomi,
kemajuan di sektor pertanian, perkembangan dan prasarana harus terjadi bersama-sama
dengan proses peningkatan investasi.
Menurut Rostow, adanya kenaikan modal baik yang berasal dari dalam maupun luar
negeri akan dapat juga mengakibatkan kenaikan pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan
ekonomi akan tercapai apabila perubahan tersebut didukung oleh perubahan-perubahan
lain di masyarakat sehingga akan menyebabkan terciptanya inovasi-inovasi dan
peningkatan investasi yang semakin tinggi, sehingga pada akhirnya akan mempercepat
laju pertumbuhan pendapatan nasional, dengan demikian tingkat pendapatan perkapita
akan semakin besar.

Teori Pertumbuhan Rostow

Posted by Admin 04.31, under | 1 comment

4.1.1. Teori Pertumbuhan Rostow
Proses pembangunan ekonomi menurut Rostow dapat dibedakan ke dalam lima
tahap, yaitu masyarakat tradisional, tahap prasyarat untuk tinggal landas, tahap
tinggal landas, menuju perubahan keadaan ekonomi, sosial dan politik yang terjadi.
Menurut Rostow, pembangunan ekonomi bukan hanya perubahan struktur ekonomi
suatu negara yang ditujukan oleh peranan sektor pertanian dan peningkatan peranan
sektor industri saja, tetapi juga menyangkut perubahan struktur yang lainnya di dalam
masyarakat. Perubahan tersebut misalnya kemampuan masyarakat untuk menggunakan
penemuan baru tersebut adalah memodernisasi cara produksi, dan harus didukung pula
dengan adanya kelompok masyarakat yang menciptakan tabungan dan meminjamkannya
kepada wiraswasta yang inovatif untuk meningkatkan produksi dan menaikkan
produktifitas.
Rostow tidak yakin akan kebenaran pandangan bahwa pembangunan akan dapat
dengan mudah diciptakan hanya jika jumlah tabungan ditingkatkan sehingga akan
mengakibatkan tingkat investasi tinggi dan akhirnya akan mempercepat petumbuhan
ekonomi yang dicerminkan oleh kenaikan pendapatan nasional. Menurunnya kenaikan
investasi hanya mungkin tercipta jika terjadi perubahan dalam struktur ekonomi,
kemajuan di sektor pertanian, perkembangan dan prasarana harus terjadi bersama-sama
dengan proses peningkatan investasi.
Menurut Rostow, adanya kenaikan modal baik yang berasal dari dalam maupun luar
negeri akan dapat juga mengakibatkan kenaikan pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan
ekonomi akan tercapai apabila perubahan tersebut didukung oleh perubahan-perubahan
lain di masyarakat sehingga akan menyebabkan terciptanya inovasi-inovasi dan
peningkatan investasi yang semakin tinggi, sehingga pada akhirnya akan mempercepat
laju pertumbuhan pendapatan nasional, dengan demikian tingkat pendapatan perkapita
akan semakin besar.

TEORI PERTUMBUHAN EKONOMI

Posted by Admin 04.29, under | No comments

TEORI PERTUMBUHAN EKONOMI

Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu proses kenaikan output total secara
terus menerus dalam jangka panjang. Pengertian pertumbuhan ekonomi yang dimaksud
adalah tanpa memandang kenaikan itu lebih besar ataukah lebih kecil daripada tingkat
pertumbuhan penduduk, atau apakah perubahan dalam struktur ekonomi berlaku atau
tidak (Sadono Sukirno, 1981, hal.14).
Teori pertumbuhan ekonomi menjelaskan mengenai faktor-faktor yang menentukan
pertumbuhan ekonomi dan prosesnya dalam jangka panjang, penjelasan mengenai
bagaimana faktor-faktor itu berinteraksi satu dengan yang lainnya, sehingga
menimbulkan terjadinya proses pertumbuhan (Lincolyn Arsyad, 1992, hal.191).
Istilah pertumbuhan ekonomi sering didefinisikan oleh para ahli dengan istilah
pembangunan ekonomi. Pembangunan ekonomi adalah usaha-usaha untuk meningkatkan
taraf hidup suatu bangsa yang sering diukur dengan tinggi rendahnya pendapatan
perkapita, tetapi biasanya istilah pertumbuhan ekonomi digunakan untuk menyatakan
perkembangan ekonomi di negara-negara maju dan istilah pembangunan ekonomi untuk
menyatakan perkembangan ekonomi di negara-negara berkembang. Perekonomian dapat
dinyatakan dalam keadaan berkembang jika pendapatan perkapita menunjukkan
kecenderungan meningkat dalam jangka panjang. Tetapi tidak berarti kenaikannya secara
terus menerus. Suatu perekonomian akan dapat mengalami penurunan dalam tingkat
kegiatan ekonominya apabila terjadi resesi ekonomi, kekacauan politik dan penurunan
ekspor. Tetapi jika keadaan demikian hanya bersifat sementara, kegiatan ekonomi
meningkat secara rata-rata dari tahun ke tahun, maka masyarakat tersebut dapatlah
dikatakan mengalami pembangunan ekonomi.
Ada beberapa teori pertumbuhan ekonomi, masing-masing teori mengemukakan
faktor-faktor apa saja yang mendorong pertumbuhan tersebut, yaitu: (Arsyad, 1992 : 39)